Kab. Mojokerto (MTsN 2 Mojokerto) – MTsN 2 Mojokerto mengukir prestasi di Porseni tingkat Kabupaten Mojokerto. MTsN 2 Mojokerto melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pengembangan keterampilan, kepribadian, olahraga, dan seni. Maka tidak heran, MTsN 2 Mojokerto memboyong 26 juara di Porseni tingkat Kabupaten Mojokerto, Rabu (15/02)
Ketua Tim Penjamin Mutu Madrasah (TPMM) Husnuz Zaimah menyampaikan Porseni merupakan program KKM MTs se-Jawa Timur dan tertuang dalam Undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Porseni tingkat KKM MTs se-Kabupaten Mojokerto dilaksanakan tanggal 15 Februari 2023 bertempat di MTsN 1 Mojokerto. Peserta yang mengikuti kegiatan Porseni adalah 4 KKM MTsN se-Kabupaten Mojokerto.
Husnuz Zaimah melaporkan juara Porseni yang diraih siswa MTsN 2 Mojokerto yaitu: juara 1 dan 2 Lari 3.000 M (putri dan putri), juara 2 dan 3 Lari 400 M (putri dan putri), juara 2 Lari 100 M (putri), juara 1 Tolak Peluru (putri), juara 1 Pencak Silat Tunggal (putra), juara 1 MTQ (putra dan putri), juara 1 dan 2 Pidato Bhs. Indonesia (putri dan putra), juara 1 dan 3 Pidato Bhs, Inggris (putra dan putri), juara 3 Futsal (beregu), juara 1 dan 2 Bhs. Arab (putri dan putri), juara 1 Vlog (putra dan putri), juara 2 dan 3 Singer (putra dan putri), juara 1 Bulu Tangkis (putri), juara 1 Kaligrafi (putri), juara 2 Tenis Meja (putra dan putri), juara 2 dan 3 Catur (putra dan putri).
Kepala MTsN 2 Mojokerto Nur Kholis mengucapkan rasa syukur “Alhamdulillah” atas prestasi yang diraih oleh siswa MTsN 2 Mojokerto. Ia katakan untuk memenuhi target berlaga di tingkat provinsi agar tetap prestasi, maka perlu mendatangkan para pelatih dari luar sebagai pembanding. Meskipun ada pelatih dari luar, Bapak/Ibu guru MTsN 2 Mojokerto tetap semangat membimbing dan melatih karena yang sering berkomunikasi secara langsung dengan siswa.
Kepala madrasah berharap dengan mendatangkan pelatih/pembimbing dari luar, prestasinya tetap seperti ditingkat kabupaten. Oleh karena itu, “Jangan sampai berhenti membimbing dan melatih baik bidang olahraga maupun seni”, tegas Nur Kholis. (S. Zaim)