Kabupaten Mojokerto (MTsN 2 Mojokerto) – Kegiatan zoom pembinaan Menteri Agama Nasaruddin Umar di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Zoom diikuti guru dan pegawai yang hadir 48 orang. Zoom dilaksanakan di ruang guru dan dimulai pukul 12.00 WIB, Kamis (14/11).

Kepala MTsN 2 Mojokerto Misbakhul Arifin perintahkan guru dan pegawai, yang tidak ada tugas mengajar atau tugas lain supaya mengikuti zoom. Harapan kepala madrasah apa yang disampaikan oleh Menteri Agama supaya ditindaklanjuti Bapak/Ibu guru dan pegawai. Dengan mengikuti arahan pembinaan Menteri Agama, maka Kemenag akan menjadi baik, baik itu tingkat kabupaten maupun provinsi, khususnya di madrasah yang kita cintai ini, akan dikenal masyarakat madrasah yang unggul.

Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam pembinaannya menyampaikan, “Minta kejujurannya untuk menjunjung tinggi kejujuran dan profesionalitas dalam bekerja”. Menteri Agama juga mengingatkan jajarannya agar tahu pentingnya ketaatan pada ajaran agama yang dipeluknya.

Menteri Agama sampaikan, “Semakin umat beragam dekat dengan substansi agamanya, maka makin adil, makin bijak, tidak ada kejahatan, tidak ada korupsi, dan lain-lain”, ujarnya.

Menteri Agama memberikan apresiasinya kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik dilingkungan Kementerian Agama.

“Kantor wilayah yang paling advence, paling premium, semangat, di Kementerian Agama itu mungkin dari Jawa Timur. Saya ingin betul-betul Kanwil Jawa Timur menjadi contoh untuk seluruh Kanwil di Indonesia”, kata Menteri Agama.

Menteri Agama mengatakan kalau ada jajarannya mengatasnamakan dirinya atau mengatasnamakan keluarganya, namun hal itu bertentangan dengan aturan, Ia memastikan itu bukan dirinya. “Jadi saya minta kepada siapa pun , bagaimana pun, jangan berikan sesuatu kepada Menteri Agama yang bukan haknya”, pungkasnya.

Demikian sebagaian sambutan pembinaan Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang mengharapkan semua jajarannya melaksanakan aturan pemerintah khususnya Kementerian Agama. (S. Mustaqim).

Leave a Comment