Keluarga Besar MAN 1 Mojokerto menggelar halal Bihalal pada hari Selasa, 16 April 2024 bertempat di Aula madrasah. Tradisi rutin setahun sekali ini  begitu istimewa dan momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh warga madrasah untuk merekatkan silaturahim.

Halal Bihalal diikuti oleh seluruh Guru dan pegawai beserta keluarga dan komite madrasah. Kepala MAN 1 Mojokerto, Drs. Bagus Setiaji.,M.Pd dalam sambutannya mengucapkan Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin, pada momen penuh berkah ini, mari kita sucikan hati dan jiwa, saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi, Semoga Idul Fitri 1445 Hijriah membawa kebahagiaan, kedamaian, dan keberkahan bagi kita semua.Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Shiyamana Wa Shiyamakum. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semua.

KH Dr. Muhammad Nizar, M. HI. dari Mojokerto dalam tausiyahnya menyampaikan Makna Halal Bihalal adalah “bersih dan menyapa”, yang bermakna membersihkan hati dari dendam, rasa sakit hati, atau kesalahan yang pernah dilakukan. Selain itu, Halal Bihalal juga menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi dan menjaga keharmonisan antara individu atau kelompok. Tujuan dilaksanakannya acara halal bihalal yakni untuk menyambung silaturahmi yang tadinya putus menjadi terikat kembali. Hal ini sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW:

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barangsiapa ingin lapangkan pintu rizqi untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi.” (HR Bukhari)

Tradisi halal bihalal yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia setelah Idul Fitri ditandai dengan saling bersalaman dan mengucapkan mohon maaf lahir bathin. Hal ini akan mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا

“Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah.” (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi)

Penceramah juga berpesan untuk menjaga lisan, karena Keutamaan menjaga Lisan bagi kaum Muslimin adalah

1. Dijauhkan dari Kebinasaan

2. Mendapat Ridha Allah SWT

3. Dekat dengan Rasulullah SAW di Surga

4. Diganjar Surga

5. Memperoleh Kedudukan Tinggi sebagai Muslim

Setelah penutup doa yang dipimpin oleh ketua komite, KH Syuaib Nawawi, M. Ag. Acara halal Bihalal dilanjutkan dengan seremony saling memaafkan dan menikmati konsumsi utama secara bersama-sama bagi yang tidak sedang berpuasa. (bung)

#KementerianSemuaAgama
#harirayaidulfitri1445H
#halalbihalal
#man1mojokerto

Leave a Comment