AL QUR’AN SEBAGAI PETUNJUK KEHIDUPAN

Oleh : Mulyono Taufik, S.Pd.I
(Penyuluh Agama Islam Kec. Kemlagi)
Sebentar lagi masyarakat muslim Indonesia akan memperingati salah satu malam yang istimewa, dan malam itu hanya ada di dalam bulan Ramadan, malam itu adalah malam nuzulul Qur’an. Yaitu malam dimana Al Qur’an diturunkan untuk yang pertama kalinya dari langit ke dunia disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Peristiwa malam 17 ramadan diyakini sebagai sejarah peristiwa diturunkannya Al Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW dan disebut dengan Nuzulul Qur’an. Layaknya hari-hari besar keagamaan lainnya, peringatan malam nuzulul qur’an juga diperingati oleh umat muslim di berbagai musholla atau masjid di penjuru tanah air.
Mengacu pada pendapat beberapa pakar tafsir, Al-Qur’an diturunkan dalam dua kali proses. Pertama, diturunkan secara keseluruhan. Kedua, diturunkan secara bertahap. Sebelum diterima Nabi di bumi, Allah terlebih dulu menurunkannya secara menyeluruh di langit dunia, dikumpulkan jadi satu di Baitul Izzah. Selanjutnya malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi di bumi secara berangsur, ayat demi ayat, di waktu yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan selama dua puluh tahun, pendapat lain dua puluh satu tahun. [1]
Peristiwa ini menjadi momen yang sangat penting dan istimewa, tidak hanya bagi umat Islam di Indonesia. Namun, juga untuk seluruh umat muslim di dunia. Al Qur’an yang menjadi kitab suci umat Islam tidak hanya untu sekedar dibaca saja, tetapi juga sebagai petunjuk bagi umat manusia secara keseluruhan.
Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Baqarah 185 :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
‘’Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang bathil).’’
Melalui ayat di atas, telah jelaslah bahwa tujuan Allah menurunkan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad sebagai mukjizat juga untuk disampaikan kepada umatnya adalah agar umat manusia dalam menjalani kehidupannya senantiasa berpegang kepada Al Qur’an.
Selain sebagai petunjuk, al qur’an juga berfungsi untuk mengatur segala urusan manusia. Memberikan penjelasan terhadap segala sesuatu dan menjadi penerang antara yang haq dan yang bathil. Dengan al quran umat manusia dapat mencari berbagai jawaban perihal urusan kehidupan mereka.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, disebutkan bahwa Al-Qur’an sebagai petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat di atas ditujukan bagi para hamba yang beriman, mempercayai atau meyakini kebenaran Al-Qur’an, dan mengikutinya. Pun penjelasan (bayyinat) itu juga merupakan dalil atau hujjah yang jelas bagi mereka yang memahaminya sehingga mengetahui mana yang menjadi petunjuk kepada kebaikan, kebatilan, hingga persoalan halal dan haram. [2]
Lantas, bagaimana cara seseorang mampu menjadikan al qur’an sebagai petunjuk jalan hidupnya?
Tentu, untuk menjadikan al qur’an sebagai petunjuk jalan hidup, seseorang tidak hanya dengan membacanya saja. Namun, harus mau untuk benar-benar meningkatkan diri dan mempelajari al qur’an dengan belajar kepada orang yang lebih ahli, dalam hal ini para ahli Qur’an.
Karena untuk mampu memahami al qur’an, seseorang harus menguasai ilmu tajwidnya, dan memperbagus bacaannya. Setelah itu, baru memahami maknanya ayat per ayat. Sebab, sebaik-baik di antara kita adalah yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an. Hal ini sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad saw dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan oleh Utsman bin Affan ra :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاٰنَ وَ عَلَّمَهُ
Artinya, “Sebaik-baik di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).
Oleh karenanya, sudah sepatutnya Al Qur’an menjadi teman hidup kita. Karena jika kita mengaku sebagai umat Islam dan Al Qur’an sebagai kitab suci, maka membaca Al Qur’an dan memahaminya adalah sebuah hal yang wajib. Jangan sampai membaca Al Qur’an dikalahkan dengan bacaan – bacaan yang lain. Dan tentunya tidak lupa untuk senantiasa mengajarkan kepada keluarga akan pentingnya menjaga dan merawat al Qur’an dengan cara membacanya setiap saat.
Maka, melalui momentum peringatan Nuzulul Quran yang sebentar lagi akan diperingati, membiasakan diri untuk semakin dekat dengan al Qur’an setiap hari dengan membaca dan mempelajari apa yang terkandung di dalamnya adalah satu-satunya jalan agar jalan hidup kita semakin dimudahkan oleh Allah SWT. Karena seperti apa yang pernah disampaikan oleh Sebagian Ulama, jika seseorang ingin berbincang dengan Allah, maka bacalah al Qur’an. Pun sebaliknya, jika Allah ingin lebih banyak bermesraan dengan hambaNya, maka Allah mudahkan hambanya tersebut untuk membaca al Qur’an. Wallahu ‘alam.
- nu.or.id
- jombang.nu.or.id