Kab. Mojokerto (MTsN 2 Mojokerto) – Setiap Jumat Legi MTsN 2 Mojokerto mengadakan ngaji bareng membaca Tahlil, Istighosah, Sholawat Nabi, dan dilanjutkan mendengarkan Mauidoh Hasanah dengan Kitab Ta’lim Muta’alim. Ngaji bareng ini diikuti siswa kelas VII, VIII, dan IX serta Bapak/Ibu guru dan pegawai. Ngaji Kitab Ta’lim Muta’alim ini disampaikan, agar siswa mengetahui isinya dan dapat melaksanakannya dengan baik. Dengan tujuan supaya siswa mengikuti apa yang menjadi perintah Allah SWT dalam kitab tersebut. Ngaji bareng dilaksanakan di halaman madrasah dimulai pukul 06.30-07.45 WIB, Jumat (1/12).
Kepala MTsN 2 Mojokerto Misbakhul Arifin menyampaikan manfaat membaca tahlil dan istighosah, Sholawat Nabi adalah pertama sebagai pembiasaan diri untuk melafalkan kalimat-kalimat tayyibah, kedua menjadi tempat silaturrahmi sesama teman, ketiga sebagai sarana berbakti kepada orang tua dan guru/pagewai.
Selain itu kepala madrasah sampaikan kepada anak-anak kalau ingin sukses. Agar sukses berhasil dan menjadi kenyataan anak-anak harus bersungguh-sungguh dalam melaksanakan sesuatu yang diinginkan, yakin atas sesuatu yang dilaksanakan, kerja keras dengan maksimal sesuatu yang sedang dilaksanakan, yang terakhir adalah berdoa setiap akan melakukan sesuatu, khususnya setiap salat lima waktu dan jangan lupa minta doa restu pada kedua orang tua baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia. “Insyaallah, Allah SWT akan mengabulkan keinginan kita”, kata Misbakhul Arifin.
Gus Abid Dluhawy dalam mauidoh hasanahnya menyampaikan kandungan isi Kitab Ta’lim Muta’alim halaman 36 yang menjelaskan “tata cara memulyakan guru dan pegawai” yaitu pertama, tidak berjalan di depan guru dan pegawai seenaknya tanpa ada hormatnya. Kedua, menempati kursi guru, dimana guru saat mengajar di kursi tersebut. Ketiga, tidak mengawali bicara dengan guru kecuali mendapat izinnya. Keempat, tidak memperbanyak bicara dengan guru yang tidak banyak manfaatnya. Dan kelima, menjaga waktu dengan guru, jangan sampai mengadakan pertemuaan yang lama menyita waktu istirahatnya guru. Kelima inilah adab terhadap bapak/Ibu guru dan pegawai, kalau ini dilaksanakan, maka anak-anak termasuk golongan anak yang baik dan ini sangat disukai oleh Allah SWT.
Nasihat Kepala madrasah Misbakhul Arifin mengimplementasikan semangat belajar siswa akan memperoleh ilmu tiga perkara yaitu cerdas, semangat, sabar. Ketiga wawasan ini sebagai dasar siswa dalam berinteraksi dan kesuksesan dalam belajar mencari ilmu. (S.Abid)