Kab. Mojokerto (MTsN 2 Mojokerto) – Keluarga besar MTsN 2 Mojokerto mengadakan kegiatan rutin pada hari Raya Idul Fitri yaitu halal bi halal secara bergiliran, “Alhamdullah” saat ini giliran jatuh di rumah Bapak Imam Mustain Kepala Tata Usaha MTsN 2 Mojokerto. Halal bi halal adalah kegiatan saling bermaaf-maafan dengan sesama guru dan keluarga yaitu istri atau suami, ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga tali silaturahmi. Halal bi halal ini merupakan tradisi asli dari Indonesia yang dilaksanakan oleh keluarga besar MTsN 2 Mojokerto, Minggu (30/04).    

Halal bi halal dimulai pukul 08.00 WIB. Dengan rangakaian kegiatan pra acara dan acara inti. Untuk pra acara terisi pembacaan tahlil sedangkan acara inti terisi pembukaan, pembacaan ayat suci Al Quran, sambutan tuan rumah, sambutan kepala madrasah, tausiyah, dan doa penutup.

Imam Mustain selaku tuan rumah dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadirannya bapak/ibu guru dan pegawai serta istri/suami. Dan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segela kesalahan yang telah kami buat baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan tak lupa kami mohon maaf kalau ada sambutan, tempat, hidangan, dan keramah-tamahan yang kurang berkenang di hati Bapak/Ibu.

Kepala MTsN 2 Mojokerto Nur Kholis dalam sambutannya menyampaikan “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim” mohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang selama ini dilakukan saat berinteraksi dalam kedinasan, terutama kepada Ibu/Bapak yang suaminya/istrinya pulang terlambat karena ada tugas lain yang harus diselesaikan saat itu, maka kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Ia sampaikan, “Kegiatan halal bi halal ini harus tetap diadakan setiap tahun dengan tujuan untuk menjaga tali silaturahmi antar sesama. Selain itu melalui kegiatan silaturahmi sangat dianjurkan oleh Islam yang memiliki keutamaan memperpanjang umur, menambah rezeki, menambah ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT, menjauhkan dari neraka, dan mendekatkan ke surga”, terang Nur Kholis. 

Gus Abid Dluhawy dalam tausiyahnya menyampaikan tentang “Nafsu”. Nafsu yang dimiliki manusia ada 7 macam, dalam kitab Qatrul Ghaits karya Syekh Nawawi Al-Bantani. Nafsu yang sering diperturutkan oleh manusia sehingga memicu kejahatan dan menyebabkan dosa, yaitu nafsu nomor (1) Ammarah Nafsu yang berada di As-Shadr (dada) yang isinya adalah bakhil (kikir), hirshu (cinta dunia), hasad, kebodohan, takabur, syahwat, ghosap (menggunakan milik orang lain tanpa izin). Dan nafsu nomor (2) Lawwamah yang berada di Al-Qalbu (hati) adapun letaknya berada di bawah buah dada sebelah kiri yang isinya adalah mencela, prasangka, memaksa, ujub, ghibah (bergunjing), riya’, sewenang-wenang, berbohong, lalai. Dan nafsu lainnya (3) mulhimah, (4) muthmainnah, (5) rodhiyah, (6) mardhiyyah, dan (7) kaamilah.

“Kebahagiaan adalah ketika seseorang mampu menguasai nafsunya. Sedangkan kesengsaraan adalah saat seseorang dikuasai nafsunya”, terang Gus Abid Dluhawy.  

Doa penutup disampaikan oleh Kasubag Tata Usaha Kabupaten Mojokerto H. Mahmud Fauzi (S. Marjoko)

Leave a Comment