





Kabupaten Mojokerto (MTsN 2 Mojokerto) – Kegiatan yang digelar oleh Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, merupakan acara spiritual yang mempererat kebersamaan antara ASN Kemenag, para santri, dan masyarakat dalam memperingati Hari Santri. Tema kegiatan ini “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.” Oleh karena itu, MTsN 2 Mojokerto hadir di acara puncak rangkaian peringatan Hari Santri Nasional , pada hari Jumat (24/11/2025). Kegiatan ini dihadiri dari berbagai Satker di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur.
Di puncak Hari Santri Nasional tahun 2025 kali ini, menghadirkan Kyai yang akrap dipanggil dengan sapaan Gus Kausar. Gus Kausar dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa, “Menjadi santri bukan hanya tentang belajar ilmu agama saja, tetapi membentuk karakter baik, sabar, dan istiqomah dalam mengahdapi tantangan zaman,” imbuhnya.
“Menjadi santri tidak mudah. Maka dari itu, Hari Santri perlu diperingati sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan para santri yang tak kenal lelah menuntut ilmu,” tutur Gus Kausar.
Gus Kausar menyampaikan “Santri di zaman digital seperti ini harus tetap berpegang pada nilai ilmu dan adab. Gunakan teknologi untuk menyebarkan kebaikan bukan keburukan. Santri yang melek digital adalah santri yang siap membawa peradaban Islam “Rahmatan Lil Alamain,” pesannya.
Kepala MTsN 2 Mojokerto Misbakhul Arifin menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada Bapak-bapak Unsur Pimpinan, Ka. TU, dan unsur Keagamaan, yang siap hadir ke acara puncak Hari Santri Nasional yang diadakan oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur.
“Semoga kehadiran kita di malam puncak Hari Santri Nasional di malam ini, dicatat oleh Allah SWT sebagai ibadah. Dan semoga semangat Hari Santri terus hidup di setiap diri kita, baik di madrasah maupun sebagai pelayanan publik,” harapannya.
“Mari kita ikuti jejak santri, yang begitu tulus dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia ini. Rela berkorban kehilangan nyawa daripada negara Indonesia terjajah. Kita sebagai guru pun harus rela dan siap memberikan ilmu kepada siswa,” ajak Misbakhul Arifin. (S. Zamroni)