







Kabupaten Mojokerto (MTsN 2 Mojokerto) – Mahasiswa Universitas KH. Abdul Chalim (UAC), melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) praktik pembelajaran dalam kelas. PLP perwujudan dari semua kegiatan teori dan praktik, bagi mahasiswa yang menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Maka dari itu, PLP UAC yang masa kegiatannya sudah berakhir, sehingga mengadakan perpisahan dan mengenang semua siswa MTsN 2 Mojokerto yang hebat, Sabtu (11/10/2025). Kegiatan ini harus dilaksanakan oleh PLP UAC, karena masa praktiknya hanya dua bulan yaitu tanggal 11 Agustus sampai dengan 11 Oktober 2025. Alamat Fakultas PLP UAC Jalan Raya Tirtowening Pacet Nomor 17 Bendorejo Bendunganjati Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
Mustaqim Wakil Kepala Bidang Kehumasan menyampaikan perpisahan PLP ini di gelar di halaman madrasah pada apel pagi bersama guru, pegawai, siswa VII, VIII, dan IX. Mahasiswa PLP menyusun berbagai acara yaitu penampilan kreasi mahasiswa PLP di bantu tampilan siswa MTsN 2 Mojokerto. Tampilan kreasinya sangat memukau, membuat peserta apel semua tertawa. Ia sampaikan baru kali ini, mahasiswa PLP UAC membuat peserta apel tertawa.
Ninik Indrawati Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dalam sambutannya menyampaikan, ucapan terima kasih kepada kepala madrasah, para unsur pimpinan, guru pamong, dan Bapak/Ibu guru serta pegawai yang sudah menerima dan mempersilahkan mahasiswa kami melaksanakan PLP di MTsN 2 Mojokerto. Dan khususnya Bapak/Ibu guru pamong PLP yang telah mendidik serta memberikan pengalaman kepada mahasiswa kami untuk menjadi guru yang sesungguhnya. “Dan semoga mahasiswa PLP setelah praktik di sini banyak mendapatkan ilmu dan merasakan menjadi guru mengajar di kelas,” harapannya.
Lebih lanjut, ia meminta maaf kepada keluarga besar MTsN 2 Mojokerto, jika selama mahasiswa kami berada di madrasah ini kurang maksimal dalam berperilaku maupun ketika memberikan pengajaran dan pendidikan selama ini.
Kepala MTsN 2 Mojokerto Misbakhul Arifin dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada pihak UAC yang sudah percaya kepada madrasah kami. “Dan mohon maaf jika selama mahasiswa PLP di sini kurang nyaman dalam memberikan materi kepada peserta didik, dan tindakan Bapak/Ibu guru serta pegawai dalam hal apapun, kami selaku kepala madrasah mohon maaf yang sebesar-besarnya,” sambungnya.
“Menjadi guru bukan hanya sekedar menstranfer ilmu kepada peserta didik, tetapi harus mampu mendidik dan melatih peserta didik serta menjadi contoh atau sosok yang diguguh dan ditiru,” tutur Misbakhul Arifin.
Edi Suwanto selaku Wakil Kepala Bidang Akademik mewakili guru pamong mengatakan, “Mahasiswa PLP supaya memperhatikan administrasi guru, karena perangkat pembelajaran merupakan modal utama guru dalam mengajar,” tegasnya.
Kepala madrasah mengatakan, “Kegiatan PLP ini menjadi simbul kolaborasi yang kuat, antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan madrasah,” ujar Misbakhul Arifin. (S.Mustaqim)