Kab. Mojokerto (MTsN 2 Mojokerto) – Dua belas orang mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). PPL perwujudan dari semua kegiatan teori dan praktik bagi mahasiswa yang menyelesaikan studi di perguruan tinggi atau Fakultas Keguaruan dan Ilmu Pendidikan. PPL Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IKHAC mengadakan perpisahan dengan siswa dilapangan madrasah dan bersama Bapak/Ibu guru serta pegawai di aula madrasah, Rabu (30/10).
Nifiul Huda dosen pembimbing PPL mahasiswa Fakultas Tarbiyah IKHAC menyampaikan, ucapan terima kasih kepada kepala madrasah, para unsur pimpinan, guru pamong, dan Bapak/Ibu guru serta pegawai, yang sudah menerima dan mempersilahkan mahasiswa kami melaksanakan PPL di MTsN 2 Mojokerto. Dan khususnya kepada Bapak/Ibu guru pamong PPL yang telah mendidik serta memberikan pengalaman kepada mahasiswa kami, untuk menjadi guru yang sesungguhnya.
Kepala MTsN 2 Mojokerto Misbakhul Arifin dalam sambutannya menyampaikan, ucapan terima kasih kepada pihak IKHAC, yang mempercayakan mahasiswa PPL di MTsN 2 Mojokerto. Dan mohon maaf jika selama PPL kurang nyaman dalam memberikan materi kepada peserta didik, dan tindakan Bapak/Ibu guru serta pegawai dalam hal apapun, saya mewakili mohon maaf yang sebesar-besarnya.
“Menjadi guru bukan hanya sekedar menstranfer ilmu kepada peserta didik saja tetapi harus mampu memdidik dan melatih peserta didik, juga harus menjadi contoh atau sosok yang diguguh dan ditiru,” tutur Misbakhul Arifin.
Perwakilan Guru Pamong PPL Edi Suwanto selaku Wakabid Akademik sambutannya menyampaikan “Pengalaman praktik selama 40 hari, dapat dijadikan bekal dan modal untuk menjadi guru yang sesungguhnya”, terangnya.
Edi Suwanto katakan mahasiswa PPL harus mampu menyelesaikan administrasi guru. Karena administrasi guru merupakan modal guru dalam memberikan pelajaran kepada peserta didik.
Selesai acara seremonial dosen pembimbing dan kepala madrasah melakukan tanda tangan, bahwa mahasiswa PPL telah selesai di MTsN 2 Mojokerto. Dan dilanjutkan pemberian cendera mata kepada kepala madrasah. (S. Mustaqim)