




Kab. Mojokerto (MTsN 2 Mojokerto) – Tim Majalah Winner MTsN 2 Mojokerto melaksanakan program kerja kunjungan ke PT. Bengawan Murni Air Minum di Mojokerto. PT. Bengawan Murni beralamat di Jalan Raya Pacet Trawas Desa Cepokolimo Pacet Mojokerto. Tim Majalah Winner MTsN 2 Mojokerto tiba di lakasi pukul 10.00 WIB. Tim Majalah Winner di sambut baik oleh direktur perusahaan Theophilus Hermawan, Rabu (09/10).
Tim Majalah Winner masuk ke aula untuk menerima penjelasan profil PT. Bengawan Murni Air Minum. Sebelum penjelasan disampaikan oleh Theophilus Hermawan, ada sambutan dari Kepala MTsN 2 Mojokerto Misbakhul Arifin. Dalam sambutannya menyampaikan pertama mengucapkan banyak terima kasih kepada direktur PT. Bengawan Murni Theophilus Hermawan yang sudah menerima dan menyambutnya dengan baik. Kedua, tujuan kunjungan tim majalah Winner adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan bidang produksi air minum. Dan ketiga, sarana MOU antara MTsN 2 Mojokerto dengan PT. Bengawan Murni.
Pesan kepala madrasah kepada Tim Majalah Winner, “Tim harus menyampaikan kepada warga madrasah tentang produksi air minum SAM, agar warga madrasah menyukainya, agar terjual banyak di madrasah,” harap Misbakhul Arifin.
Direktur Theophilus Hermawan PT. Bengawan Murni memaparkan perusahaan yang bergerak di bidang produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan proses ozonisasi filterisasi untuk menjaga kualitas air pegunungan sampai ke tangan pelanggan dalam keadaan fresh.
PT. Bengawan Murni berdiri sejak tahun 1991 dengan jumlah karyawan 46 orang dan menjual air minum merek SAM serta Ice Cool Kemasan 220 ml, 240 ml, 330 ml, 600 ml, 1500 ml dan Galon. Dan Mesin Filling juga Mesin Blowing Batol, untuk seluruh area Indonesia dan juga export.
Direktur sampaikan, bahan baku yang digunakan dari air sumber yang berasal dari mata air pegunungan kurang lebih 700 m di atas permukaan laut. Proses produksi AMDK di PT. Bengawan Murni meliputi penampungan ozonisasi I, sand filtering, carbon filtering, filtrasi I dan II ozonisasi II, dan filling. Kemasan yang digunakan botol PET, galon, dan gelas plastik. Selesai menerima penjelasan, 31 anak dan 7 orang pendamping diajak untuk mengamati produksi air minum secara langsung.” (S. Zaim)