Mojokerto.

Bertempat di aula serba guna Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto, diselenggarakan Rapat Kerja Daerah IPARI Kabupaten Mojokerto, Senin 7 Oktober 2024. Peserta rakerda sejumlah 159 orang, terdiri dari Penyuluh Agama Islam PNS, Penyuluh Agama Islam PPPK, Penyuluh Agama Islam non ASN, dan Penyuluh Agama Kristen, Buddha, serta Hindu. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Wilayah IPARI Jawa Timur, Syaifudin Ma’arif, seluruh kepala seksi di lingkungan kantor Kemenag Mojokerto, dan Kepala Kantor Kemenag Mojokerto, Muttakin, M.Ag, yang juga sekaligus membuka rakerda.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag menekankan kedisiplinan seluruh penyuluh agama Kabupaten Mojokerto, baik yang PNS, PPPK, maupun non ASN. Penyuluh agama merupakan ujung tombak Kementerian Agama yang bersinggungan langsung dengan masyarakat. “Kehadiran IPARI harus dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan 3 kompetensi penyuluh, yaitu kompetensi diri, kompetensi organisasi, dan kompetensi lembaga,” ujar Muttakin, M.Ag. Untuk itu, dalam rakerda ini, perlu disusun program yang logis dan rasional. Tidak perlu muluk-muluk, yang penting rasional dan logis.

Selain agenda rakerda, dalam kesempatan itu dilaksanakan seminar tentang Penguatan Peran Penyuluh Agama dalam Menjaga Pilkada Damai di Mojokerto serta peluncuran Pilkada Cinta-Damai (Ciptakan Integritas, Netralitas, Toleransi dalam Aspirasi – Demokratis, Adil, Moderat, Aman, Inspiratif). Para penyuluh mendapatkan wawasan kepemiluan dari Muslim Bukhori, Komisioner KPU Mojokerto, yang dihadirkan sebagai nara sumber seminar. Dalam sambutan penutupan rakerda, Mukti Ali, selaku Kasi Bimas Kemenag Mojokerto menyampaikan harapannya, semoga IPARI bisa menjadi wadah para penyuluh untuk mencapai puncak kariernya.  

Leave a Comment