Hadir Sebagai Inspirasi

Mojokerto, KEMENAG – Selasa, 6 Februari 2024 Penyuluh Agama Islam dari Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto ikut serta dalam upaya Pelayanan Primanya sampai pada tingkat Pembinaan untuk para Napi di Lapas kelas IIB Kota Mojokerto. Dalam sambutan Pegawai Kasi Binadik Sukron Amin menyampaikan “kami Bekerjasama dengan berbagai intansi dan organisasi masyarakat untuk program pembinaan ini, yang bertujuan untuk meningkatkan aset positif dari dalam diri warga binaan Lapas kelas IIB Kota Mojokerto”. Kementerian Agama merupakan Intansi pemerintah yang menangani urusan keagamaan dianggap lebih berpotensi untuk ikut serta dalam program pembinaan para Napi dibidang kerohaniawan (kajian-kajian keagamaan). “kami berharap warga binaan dapat mengembangkan potensi dalam diri tentang kagamaan melalui kajian-kajian yang diberikan oleh Penyuluh Agama Islam Kemenag, sehingga nanti apabila sudah keluar dari sini bisa menjadi lebih baik lagi. Lebih-lebih menjadi pemangku tempat ibadah diwilayahnya masing-masing”, Tandasnya. Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto mendapatkan apresiasi untuk menyampaikan pembinaan berupa kajian keagamaan, dalam hal ini disampaikan oleh Zaenal Yahya, S.Ag yang merupakan Penyuluh Agama Islam Fungsional Kementerian Agama Kab. Mojokerto. Zaenal Yahya, S.Ag menyampaikan materi tentang Sholat dengan menyesuaikan atas momentum Isra’ mi’raj di bulan Rajab. “Sholat merupakan kewajiban yang harus dijalankan apabila kita merasa sebagai Manusia (Hamba), karena sholat merupakan kebutuhan kita sebagai manusia. Kalimat sholat juga diulang sebanyak 83 kali didalam AlQur’an. Sholatpun juga dilakukan oleh para Nabi terdahulu sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Dari situlah saya tadi menyampaikan bahwa apabila kita merasa sebagai manusia Wajib untuk menjalankannya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan Rosul-Nya. Hanya perintah Sholat yang terkhusus disampaikan langsung oleh Allah kepada Rosululloh SAW Secara langsung tanpa perantara, dan hanya ibadah Sholat yang tidak mempunya syarat kemampuan fisik atau materi dunia dibandingkan dengan ibadah yang lain (Zakat dan Shadaqah, Puasa dan Haji)” kata Zaenal Yahya, S.Ag didalam menyampaikan kajianya didalam Lapas Kelas IIB Kota Mojokerto. (Alif-Gondang)

#KementerianSemuaAgama

Leave a Comment