Kabupaten Mojokerto (MTsN 2 Mojokerto) – MTsN 2 Mojokerto menggelar Workshop Pengenalan dan Praktik Pembelajaran Deep Learning, Pembelajaran Coding serta Artificial Intellgence (AI). Kegiatan workshop diikuti 68 orang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Workshop merupakan bagian dari komitmen madrasah dalam meningkatkan kapasitas dan profesionalisme GTK di era transformasi. Oleh karena itu, madrasah  mengadakan kegiatan workshop, agar GTK MTsN 2 Mojokerto lebih profesional, Minggu (10/8).

Ketua panitia workshop Husnuz Zaimah selaku ketua Tim Penjamin Mutu Madrasah (TPMM) menyampaikan Workshop Pengenalan dan Praktik Pembelajaran Deep Learning, Pembelajaran Coding serta Artificial Intellgence, di Hotel Asida Kota Batu tanggal 9 s.d.10 Agustus 2025.

“Run down workshop dimulai pukul 14.00-15.00 WIB dengan materi Pembinaan dan Motivasi Kinerja Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) disampaikan Kepala Madrasah. Dan pukul 15.00-22.00 WIB materi disampaikan oleh Dwi Ilham dari Widyaiswara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur, dan materi yang diberikan adalah Kerangka Pembelajaran Mendalam, Asesmen Penyusunan RPP Deep Learning, dan terakhir Pengenalan Coding serta Artificial Intellgence,”jelaskan Husnuz Zaimah.

Ia sampaikan pula run down Tenaga Pendidik (Tendik) atau pegawai MTsN 2 Mojokerto. Materi disampaikan Kepala Tata Usaha Zamroni, mulai pukul 15.00-22.00 WIB yaitu Dasar Hukum Laporan Kinerja, dan Penyusunan Laporan Kinerja Sesuai Tupoksi.

Kepala MTsN 2 Mojokerto Misbakhul Arifin dalam motivasinya menyampaikan ciri-ciri guru berkarakter adalah integritas, empati, komitmen, kreativitas, kedisiplinan, komunikasi yang efektif, dan reflektif. Ia katakan dengan memiliki ciri guru berkarakter ini, guru dapat menjadi contoh yang baik, bagi siswa dan membantu mereka mengembangkan karakter dan kepribadian yang positif.

Kepala madrasah bacakan filosofi seorang guru, “guru sebagai penanam nilai, guru sebagai sumber cahaya, guru sebagai teladan, guru sebagai pemandu perjalanan, dan guru sebagai sosok yang harus belajar,” terang Misbakhul Arifin.

Misbakhul Arifin sampaikan ciri-ciri Tendik yang berkarakter adalah jujur dan dapat dipercaya, disiplin dalam kerja, bertanggungjawab atas tugas, komunikatif dan kolaboratif, serta memiliki etika kerja tinggi. Ia sampaikan juga filosofi Tendik yaitu melayani dengan hati, membangun karakter, meningkatkan kualitas, kolaborasi atau kerjasama, dan profesionalisme.

“Dengan menerapkan filosofi ini Tendik dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai tujuan pendidikan dan membentuk generasi yang lebih baik,” imbunya.

Widyaiswara LPMP Provinsi Jawa Timur, Dwi Ilham selaku narasumber menyampaikan materi workshopnya dengan jelas dan tuntas. Ia katakan, ”Guru tidak bisa lagi hanya menjadi penyampai informasi. Kita harus menjadi fasilitator yang mampu menyentuh hati pemahaman siswa. Deep Learning adalah filosofi pembelajaran yang memanusiakan proses belajar,” tegasnya.

Dwi Ilhan katakan, “Program seperti ini adalah representasi dari pendidikan masa depan, dan kami sangat mendukungnya.”

Dalam mengakhiri workshop, Dwi Ilham mengatakan, “Selamat para pejuang pendidikan. Ini adalah ruang kita untuk bertumpuh bersama, membuka cakrawala baru demi generasi yang lebih tangguh. Mari kita serap sebanyak mungkin ilmu yang sudah kita terima ini,” ungkapnya. (S.Zaim)

Leave a Comment