






Kab. Mojokerto (MTsN 2 Mojokerto) – Senam di hari Jum’at dinamakan Jum’at sehat, karena kegiatan senam dilaksanakan di hari Jum’at. Jum’at sehat dilaksanakan untuk menjaga kebugaran jasmani dan rohani. Karena gerakan-gerakan senam bermanfaat untuk melatih otot-otot pada tubuh, melancarkan peredaran darah, menghilangkan kejenuhan setelah beraktivitas belajar, sehingga lebih sehat dan juga meningkatkan imunitas tubuh. Olahraga atau aktivitas fisik dapat mendukung respon imun dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, dan juga di tambah makanan yang bergizi. Oleh karena itu, guru dan siswa MTsN 2 Mojokerto melaksanakan senam pagi di halaman madrasah, Jum’at (14/02).
Kepala MTsN 2 Mojokerto Misbakhul Arifin memprogramkan senam pagi dan makan bersama di hari Jum’at, yang harus diikuti Bapak/Ibu guru, pegawai, dan siswa, yang dilaksanakan setiap bulan sekali. Ia sampaikan, ada delapan manfaat senam pagi, pertama meningkatkan kebugaran fisik. Kedua, menyeimbangkan osteoblast dan osteoclast. Ketiga, memberikan rasa bahagia. Keempat, meningkatkan kemampuan akademis. Kelima, meningkatkan sportivitas. Keenam, lebih mudah bersosialisasi. Ketujuh, mengajarkan kerjasama. Dan kedelapan, melatih ketekunan.
Delapan manfaat senam pagi ini, “insyaalloh” tubuh kita menjadi sehat jauh dari penyakit. Meskipun siswa sudah mengikuti senam disaat waktunya jam pelajaran olahraga. Tetapi, “Senam bersama guru dan siswa, lebih menyenangkan dan menarik”, imbuh Misbakhul Arifin.
Syamrotul Fikriyah guru Bimbingan Konseling (BK) selaku koordinator senam pagi mengatakan, tidak hanya senam pagi saja, tapi siswa juga di suruh membawa bekal atau nasi untuk sarapan pagi. Syamrotul Fikriyah sampaikan siswa dan siswi MTsN 2 Mojokerto banyak yang tidak sarapan pagi dengan alasan tidak terbiasa, sehingga siswa dan siswi sering mengalami pusing, mual, dan nyeri lambung disaat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.
Maka, saat kegiatan Jum’at sehat yaitu senam pagi siswa dan siswi wajib membawa bekal agar terbiasa sarapan di waktu pagi, “insyaallah” di saat KBM berlangsung siswa dan siswi tidak mengalami sakit, dan belajar menjadi semangat serta menarima pelajaran dengan baik.(S. Fikri)