Kamis Pagi, (17/2) Kabupaten Mojokerto khususnya Kecamatan Kemlagi kedatangan tamu istimewa. Langsung dari Jakarta, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di bawah pimpinan Komjen Pol Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M. H hadir langsung di Mojokerto. Tepatnya di kantor sekretariat Rumah Moderasi Mojokerto Desa Betro Kecamatan Kemlagi.
Hadir dalam kegiatan peresmian ini diantaranya, Kepala BNPT Komjen Pol Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M. H beserta jajarannya. Bupati Mojokerto, Ikfina Rahmawati, Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan,
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto, Drs. Barozi, S.Ag. M.Pd. Dan juga beberapa pejabat lainnya dari satuan TNI/Polri.
Pembina RMM, Sutrisno didapuk sebagai sambutan pertama. Dalam sambutannya, ia sedikit bercerita bagaimana dulu ketika terpapar terorisme ia dengan mudah melupakan keluarganya. Dan menjadi orang yang paling membenci pemerintah dan dijadikan sebagai musuh utama mereka.
“Harapan saya setelah keluar dari penjara adalah saya ingin membalas dan menebus semua kesalahan saya untuk bisa kembali berbakti kepada bumi pertiwi. Terutama kembali ingin merawat keluarga yang dulu pernah saya abaikan ketika terjerumus ke dalam terorisme.” Imbuh bapak tiga anak tersebut.
Sambutan kedua, ketua Yayasan RMM, Ali Imron. Dalam sambutannya, ia mengucapkan banyak Terima kasih kepada semua pihak. Terutama bapak Kapolresta Mojokerto yang sudah berkenan memberikan kami sebuah penghargaan atas jerih payah kami.
Tidak ketinggalan Bupati Mojokerto, Ikfina Rahmawati memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kehadiran BNPT pusat yang mau menyempatkan langsung berkunjung ke Mojokerto untuk meresmikan secara langsung gedung Yayasan Rumah Moderasi Mojokerto yang berada di desa Betro Kecamatan Kemlagi.
Dan juga tidak lupa berpesan kepada Rumah Moderasi Mojokerto terutama kepada pak sutris dan mas lutfi untuk terus memberikan sumbangsih kepada mojokerto khususnya untuk ikut membantu memberikan pemahaman dan mereduksi segala bentuk paham radikalisme.
Sambutan selanjutnya Kepala BNPT, menegaskan bahwa ideologi terorisme adalah ideologi kekerasan. Dalam ideologi terorisme diajarkan untuk membenci negara, membenci pemerintah. Ideologi ini yang disebarkan ke seluruh bangsa ini dan dapat membahayakan bangsa dan negara.
Salah satu contohnya adalah pak tris yang merupakan korban propaganda radikalisme yang salah dalam menyikapi. Yang sekarang berbalik menggaungkan kontra radikalisme.
Hampir 2000 lebih anak bangsa yang terpapar dengan ideologi terorisme ini dan bergabung dengan ISIS. Ideologi ini membajak agama sebagai jalan masuknya dalam melakukan propaganda dan menyasar masyarakat terutama yang memiliki pengetahuan agama rendah.
Sebelum dialog, terlebih dahulu Kepala Kankemenag Kabupaten Mojokerto berkesempatan menyampaikan kepada Bupati maupun Kepala BNPT Pusat bahwa sebagai bagian dalam menggaungkan moderasi beragama.
Ke depan bersama Kemenag Mojokerto, sebagai tindakan lanjut, akan mengajak Rumah Moderasi Mojokerto untuk bergerak bersama dalam membekali semua anak didik kami baik yang di MI, Mts, MA maupun pesantren-pesantren yang dalam naungan Kemenag untuk diberikan wawasan kebangsaan dan bahayanya paham radikalisme.
“Sebagaimana yang telah dijelaskan, keberadaan RMM berujung pada pemahaman yang sama. Bahwa berdirinya RMM sebagai antisipasi terhadap penyebaran paham radikalisme di tengah-tengah masyarakat. Kami akan menyediakan panggung, dimana anak-anak madrasah, pesantren hingga majelis taklim untuk dilakukan pembinaan secara berkala untuk diberikan pemahaman agama yang cukup agar terhindar bahaya radikalisme ini. Memberikan kontra narasi betapa pentingnya menangkal paham radikalisme tersebut.” Tegas Pak Barozi.
Acara diakhiri sekitar jam satu siang dengan ditandai penyerahan cinderamata dan juga SK Kemenkumham oleh Bupati Mojokerto kepada BNPT dan juga Pembina Yayasan Rumah Moderasi Mojokerto dan ditutup dengan pengguntingan pita sebagai tanda telah diresmikannya Yayasan Rumah Moderasi Mojokerto.(bi)